“Semakin banyak pergelaran yang besar, semakin bagus buat industri musik di Tanah Air.” ujar Armand di sela jumpa pers rencana digelarnya Indonesia Live, di Jakarta pada 31 Oktober mendatang.
Efek domino dari maraknya pertunjukan musik baik lokal maupun internasional, kata suami penyanyi Dewi Gita ini, tentu saja menjadi ajang membangun apresiasi bagi para musisi, sekaligus ruang berkomunikasi antara musisi dengan para penggemarnya secara langsung.
Armand menyambut antusias pergelaran musik yang akan dihajat di Lapangan D, Senayan, Jakarta tersebut. Selain menghadirkan grup musik dari beragam genre--dari pop, dangdut, hip-hop hingga reggae-- kegiatan tersebut juga akan menampilkan beragam kesenian tradisional. "Bagus. Artinya, pergelaran musik ini juga mengingatkan penontonnya untuk kembali mencintai kebudayaan tradisinya," katanya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini sebaiknya tak hanya digelar tahun ini saja, tapi menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun sekali. "Sebagai musisi ya kita sih senang banget," seloroh Armand.
Armand lantas memberi contoh betapa kekuatan industri musik di Tanah Air memang luar biasa. Dibanding industri film, industri musik justru yang paling tahan banting. "Ketika gelombang krisis ekonomi, industri film sempat terpuruk, cuma industri musik yang tidak hancur. Artinya, industri musik kita memang sudah teruji," terang Armand.
Dalam pergelaran yang akan berlangsung selama 12 jam itu, grup band GIGI akan berusaha tampil maksimal dan akan menyuarakan pesan damai. Tak hanya GIGI, sejumlah band seperti BIP, Yovie & Nuno, Saint Loco, Gangsta Rasta, Visual Band, Pain Killer, EXO, Pace Rasta, The Upstairs, Superman Is Dead, dan Tony Q, akan hadir. Mewakili musik dangdut akan tampil Ridho Rhoma dengan Sonet 2 band-nya, serta Rio Febrian, dan Mahadewi untuk musik pop.
Source : Kompas.com
Efek domino dari maraknya pertunjukan musik baik lokal maupun internasional, kata suami penyanyi Dewi Gita ini, tentu saja menjadi ajang membangun apresiasi bagi para musisi, sekaligus ruang berkomunikasi antara musisi dengan para penggemarnya secara langsung.
Armand menyambut antusias pergelaran musik yang akan dihajat di Lapangan D, Senayan, Jakarta tersebut. Selain menghadirkan grup musik dari beragam genre--dari pop, dangdut, hip-hop hingga reggae-- kegiatan tersebut juga akan menampilkan beragam kesenian tradisional. "Bagus. Artinya, pergelaran musik ini juga mengingatkan penontonnya untuk kembali mencintai kebudayaan tradisinya," katanya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini sebaiknya tak hanya digelar tahun ini saja, tapi menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun sekali. "Sebagai musisi ya kita sih senang banget," seloroh Armand.
Armand lantas memberi contoh betapa kekuatan industri musik di Tanah Air memang luar biasa. Dibanding industri film, industri musik justru yang paling tahan banting. "Ketika gelombang krisis ekonomi, industri film sempat terpuruk, cuma industri musik yang tidak hancur. Artinya, industri musik kita memang sudah teruji," terang Armand.
Dalam pergelaran yang akan berlangsung selama 12 jam itu, grup band GIGI akan berusaha tampil maksimal dan akan menyuarakan pesan damai. Tak hanya GIGI, sejumlah band seperti BIP, Yovie & Nuno, Saint Loco, Gangsta Rasta, Visual Band, Pain Killer, EXO, Pace Rasta, The Upstairs, Superman Is Dead, dan Tony Q, akan hadir. Mewakili musik dangdut akan tampil Ridho Rhoma dengan Sonet 2 band-nya, serta Rio Febrian, dan Mahadewi untuk musik pop.
Source : Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar